Cari Blog Ini

CO2 ( Karbon dioksida )

Penting Nya CO2 Untuk Aquascape


CO2


Peran Penting CO2 Dalam Aquascape
saya ingin membahas topik tentang CO2 (karbon dioksida) di blog ini namun harus saya tahan dulu karena blog ini masih muda dan saya harus tetap memperhatikan struktur artikel yang diterbitkan. Tidak mungkin saya menuliskan tentang CO2 langsung di blog Aquascape yang baru…hehe Karena memang sasaran blog ini adalah teman-teman yang sedang belajar membuat Aquascape sehingga setiap artikel yang saya tulis dan diterbitkan harus berurutan. Masih banyak topik menarik yang akan saya bahas nantinya termasuk tentang pencahayaan Aquascape yang sama sekali belum saya sentuh/bahas di blog ini.

Kali ini membahas tentang “Peran Penting CO2 Dalam Aquascape” atau bisa juga Anda terjemahkan menjadi fungsi CO2 untuk Aquscape. Masih banyak pertanyaan terutama dari teman-teman yang memang baru terjun dalam bidang Aquascape mengenai fungsi dari CO2 ini di dalam Aquascape. Jika saya perhatikan, orang yang terjun dalam bidang Aquscape rata-rata dari mereka (termasuk saya) sebelumnya senang memelihara ikan di dalam akurium.




 Jika sebelumnya Anda senang memelihara ikan di dalam akuarium maka bisa dipastikan Anda tidak akan pernah mendengar istilah CO2 untuk akuarium. Ketika Anda migrasi ke Aquascape meskipun sama-sama menggunakan akuarium sebagai media namun ini adalah 2 hal yang sangat berbeda. Anda harus mulai menyimpan sebagian ilmu Anda tentang memelihara ikan dan cari ilmu baru tentang memelihara tanaman air. Ilmu tentang memelihara ikan bisa Anda gunakan juga dalam Aquascape karena biar bagaimana pun ikan adalah unsur penting dalam Aquascape.

Ketika saya menelusuri hasil pencarian orang-orang di blog ini, saya menemukan satu kata kunci yang unik yaitu “Aquascape ukuran 30 cm perlu CO2 atau tidak”. Dan banyak juga pertanyaan seperti ini “Apakah CO2 penting untuk Aquascape dan apakah hukumnya wajib”. Mudah-mudahan semua pertanyaan tersebut bisa terjawab disini, simak penjelasannya di bawah ini….
Peran Penting CO2 Dalam Aquascape
Jika Anda bertanya “Apakah CO2 Wajib di dalam Aquascape” saya katakan YA! namun jika Anda bertanya “Apakah CO2 wajib kita tambahkan ke dalam akuarium” jawabannya bisa YA! bisa TIDAK!. Saya katakan CO2 wajib dalam aquascape karena setiap tanaman baik itu tanaman darat ataupun air membutuhkan CO2 dalam proses fotosintesis namun sebetulnya unsur CO2 itu sendiri sudah terkandung di dalam akuarium seiring berkembangnya ekosistem di dalam akurium meskipun jumlahnya tidak banyak.

Sehingga saya bisa mengatakan Anda tidak wajib menambahkan CO2 secara manual ke dalam akurium JIKA tanaman yang Anda pelihara mempunyai karakteristik mampu hidup dalam kadar CO2 yang rendah. Tetapi jika Anda memelihara tanaman yang mempunyai karakteristik hidup dalam kadar CO2 tinggi maka wajib bagi Anda menambahkan unsur CO2 secara manual dengan cara injeksi ke dalam Akuarium karena kadar CO2 secara alami di dalam akuarium tidaklah banyak.
Oleh karena itu, penting bagi Anda sebelum memilih tanaman untuk Aquascape terlebih dahulu mencari informasi tentang karakteristik tanaman tersebut karena masing-masing jenis tanaman memiliki tingkat kebutuhan CO2 yang berbeda. Laman Ensiklopedia di blog ini bisa membantu Anda dalam mengenali setiap jenis tanaman beserta karakteristiknya.
Fungsi CO2 Dalam Proses Fotosintesis Tanaman
Apa itu fotosintesis? Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan berupa gulkosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan), zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Tanaman akan menangkap sinar matahari menggunakan pigem yang bernaman klorofil (zat hijau daun). Tanaman akan memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan sebagian karbon dioksida dari udara bebas di sekitarnya.

Sumber CO2
Pernahkan terpikir dari mana tanaman air di alam bebas bisa mendapatkan CO2 sehingga bisa bertahan hidup? Apabila kita cermati, kandungan unsur CO2 di sungai atau danau ternyata lebih dari hanya sekedar memenuhi reaksi keseimbangan antara air dan udara. Dengan kata lain, unsur CO2  yang terkandung lebih banyak dari jumlah yang diperlukan.

Dari manakah sumber CO2 tersebut berasal? Kandungan CO2 di sungai atau danau ternyata berasal dari hasil proses dekomposisi material organik, terutama yang terjadi pada lantai danau atau sungai. Proses dekomposisi tersebut terjadi dengan bantuan bakteri heterotrofik yang menghasilkan gas CO2 dan gas methan. Jumlah CO2 yang dilepaskan dalam proses dekomposisi bahan organik sangat ditentukan oleh jenis bahan organiknya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis bahan organik yang berbeda menghasilkan jumlah CO2 yang berbeda pula dalam proses dekomposinya pada endapan sungai atau danau.
Bahan organik yang berasal dari tanaman air diketahui akan menghasilkan jumlah CO2 lebih banyak dibandingkan dengan bahan organik yang berasal dari tanaman darat. Hasil analisis kimiawi terhadap kedua kelompok tanaman tersebut juga menyatakan bahwa tanaman air segar mempunyai kadar nutrien yang lebih banyak dibandingkan dengan daun tanaman darat.
Bakteri pada umumnya akan lebih aktif pada bahan-bahan organik yang kaya nutrien sehingga CO2 yang dihasilkan akan lebih banyak. Kandungan CO2 dapat juga lebih banyak terutama pada perairan yang mengandung Karbon Organik Terlarut (DOC) tinggi. Karbon Organik Terlarut pada umumnya berada dalam proses pembusukan sehingga dapat menjadi sumber CO2 yang potensial. Air yang berada dalam proses keseimbangan dengan udara pada umumnya hanya mengandung 0.5 ppm CO2. Sedangkan tanaman air banyak yang memerlukan CO2 lebih banyak dari jumlah tersebut. Oleh karena itu, tanaman air bisa diduga tidak akan bertahan hidup di alam bila tidak mendapatkan tambahan CO2 yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik, kecuali tanaman air yang mampu mendapatkan unsur karbon dari bahan selain CO2.
Penjelasan di atas setidaknya memberi gambaran kepada kita bagaimana kelak memanipulasi keadaan ini di dalam akuarium. Prinsip Aquascape adalah meniru kehidupan tanaman air di alam bebas sehingga sebisa mungkin tanaman tersebut merasa berada di habitat aslinya meskipun nyatanya berada di dalam akuarium. Perlu diketahui bahwa CO2 adalah gas oleh karena itu unsur ini mudah hilang melalui segala tindakan yang menyebabkan terjadinya peningkatan pencampuran air dan udara.
Perlu dingat juga bahwa tanaman air di habitat aslinya sudah terbiasa dan beradaptasi dengan lingkungan rendah CO2 atau dengan kadar CO2 yang berfluktuasi. Banyak jenis tanaman air yang telah mengembangkan mekanisme pertahanan terhadap kondisi tersebut dan memiliki strategi alamiah untuk meningkatkan penyerapan CO2 dari air atau mengawetan CO2 yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Kemampuan demikian tentu saja akan tetap mereka bawa kedalam lingkungan akuarium. Oleh karena itu meskipun Anda bisa saja meningkatkan pertumbuhan mereka secara dramatis dengan pemberian tambahan gas CO2, tidak ada salahnya dicoba membangkitkan kemampuan alamiah mereka agar bisa lebih memahami bagaimana ibu alam telah membesarkan mereka dilingkungannya.
Kesimpulan : Kebutuhan tanaman akan unsur CO2 tidak tergantung pada ukuan akuarium Anda, dengan kata lain berapapun ukuran akuarium Anda jika tanaman yang dipelihara memiliki karakteristik kebutuhan CO2 yang tinggi maka disarankan untuk menambahkan CO2 dengan cara injeksi. Saat ini, ada dua metode pemberian CO2 dalam Aquascape yaitu dengan sistem tabung bertekanan dan juga sistem CO2 DIY yang dengan mudah bisa kita buat di rumah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar