Cari Blog Ini

Cara Membuat Gas CO2 DIY


Cara Membuat Gas CO2 DIY


Peran penting gas CO2 dalam Aquascape sangatlah vital seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya yaitu tentang “Peran Penting CO2 Dalam Aquascape”. Saat ini setidaknya ada 3 cara/metode yang bisa Anda gunakan dalam mencukupi kebutuhan CO2 Aquascape Anda, yang pertama adalah dengan sistem CO2 tabung bertekanan yang umumnya menggunakan tabung berbahan logam, kedua adalah menggunakan CO2 tablet dan ketiga adalah dengan cara membuat reaktor CO2sendiri atau dikenal dengan istilah CO2 DIY/DIY CO2.
Cara ketiga inilah yang sering digunakan ketika kita tidak bisa menggunakan cara pertama dan kedua karena pada dasarnya cara membuat Gas CO2 DIY ini tidak sulit dan saya yakin siapapun bisa membuatnya dengan mudah. Sebelumnya akan saya jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode sehingga melatar belakangi munculnya ide membuat reaktor CO2 sendiri di kalangan pecinta Aquascape.


CO2 Tabung Bertekanan
CO2 tabung bertekanan adalah dengan menggunakan tabung berbahan logam seperti hal nya tabung oksigen yang sering kita lihat di rumah sakit. Volume tabung ideal yang sering digunakan dalam Aquascape adalah maksimal 1 m3 dan itu tergantung dari besar aquarium yang Anda gunakan. Bahan tabung yang sering digunakan adalah logam besi dan aluminium. Tabung berbahan aluminium lebih mahal biasanya dibandingkan dengan tabung berbahan besi karena sama-sama kita ketahui bahwa aluminium lebih unggul dibandingkan dengan besi yaitu lebih ringan serta tahan karat.



          Kelebihan : Kelebihan dari metode ini adalah Anda akan menghemat biaya dalam jangka panjang, lebih awet, lebih aman, lebih efektif dan terlihat profesional jika seorang Aquascapers menggunakan tabung bertekanan seperti ini  
          Kekurangan : Investasi pada tahap awal akan terasa berat mengingat harga tabung yang tidak murah dan masih ada komponen lain yang harus Anda beli yaitu regulator, mungkin bagi sebagian orang ketika harus mengisi ulang tabung adalah hal yang merepotkan terutama jika di daerah Anda letak depo isi ulang tabung jauh dari rumah.


CO2 Tablet
CO2 tablet adalah dengan menggunakan padatan berupa tablet yang saya sendiri kurang mengerti bahan dasar dari tablet tersebut. CO2 tablet biasanya digunakan sebagai alat sekunder dalam Aquascape yaitu ketika Anda tidak bisa menggunakan metode pertama dan kedua.



          Kelebihan : Kelebihan dari CO2 tablet adalah lebih praktis jika dibandingkan dengan metode 1 dan 3.
          Kekurangan : Saya kira jika menggunakan CO2 tablet dalam jangka panjang akan menjadi boros jadinya mengingat harganya yang lumayan   dan ini yang saya sebut tidak efisien.


DIY CO2
DIY ( Do it Your Self) CO2 adalah yang paling digemari oleh sebagian besar penghobi Aquascape di Indonesia karena bisa menjawab permasalahan ketika Anda tidak bisa menggunakan metode 1 dan 2 di atas. Selain itu ketika membuat campuran larutan CO2 pun Anda akan merasa seperti peneliti atau ahli kimia…haha. Meskipun begitu, ada juga kekurangan dari metode ini.



          Kelebihan : Akan terasa murah/hemat pada tahap awal (jangka pendek), bahan-bahan mudah di dapat karena sebagian besar bahan-bahannya merupakan bahan dapur. Ada sensasi tersendiri ketika Anda membuat/mencampur larutan dan ketika campuran yang Anda buat berhasil menghasilkan gas CO2.
          Kekurangan : Boros/mahal jika dilakukan dalam jangka panjang, kurang aman karena mudah terjadi kebocoran baik itu pada selang ataupun botol, tidak mudah menemukan komposisi campuran yang pas karena tidak jarang umur pemakaian memendek atau bahkan tidak menghasilkan gas CO2 sama sekali, munculnya bakteri kapang yang ditimbulkan dari unsur ragi yang sampai saat ini masih menjadi kontroversi.

Jadi siapakah yang cocok menggunakan metode DIY CO2? Yang cocok menggunakan meotde ini adalah yang terbentur masalah biaya karena tidak mampu membeli tabung (termasuk saya). Namun untuk jangka panjang lebih disarankan menggunakan sistem CO2 tabung bertekanan.

Cara Membuat Gas CO2 DIY
Masuk ke inti pembahasan yaitu bagaimana cara membuat Gas CO2 DIY di rumah. Ini berdasarkan apa yang saya lakukan pada saat itu karena perlu Anda ketahui bahwa banyak versi dalam membuat DIY CO2 ini namun ujung-ujung nya sama-sama menghasilkan gas CO2. Yang membedakan adalah komposisi atau bahan-bahan yang digunakan.

Saya Menggunaan Versi ini
Alat :

1.         Satu botol plastik bekas 1 liter dan satu botol plastik bekas 250 ml.




2.         Selang silikon secukupnya.



3.         2 buah Check Valve.



4.         Obeng.

5.         Lem Silikon atau lem apa saja yang penting kuat.


Bahan :
1.         Gulas Pasir 1/4 Kg (250 gr). Gula pasir murni yang berwarna agak kuning lebih bagus.



2.         Ragi instan 1/2 – 1 sendok teh (Saya menggunakan merek fermipan) beli di toko kue.



3.         Bubuk agar-agar 1/4-1/2 sendok teh, gunakan bubuk agar-agar tanpa rasa (saya menggunakan merek swallow).



4.         Backing Powder 1/4-1/2 sendok teh (saya menggunakan cap kupu-kupu).



5.         800 ml air panas.


Cara Membuat Tabung CO2 :
1.  Lubangi tutup botol 1 liter menggunakan obeng yang dipanaskan. Buat satu lubang dan pastikan diameter obeng sama dengan diameter selang silikon. Lubang dibuat untuk memasukkan selang silikon nantinya.
2.  Lubangi tutup botol 250 ml menggunakan obeng yang dipanaskan. Buat dua lubang dan pastikan diameter obeng sama dengan diameter selang silikon. Lubang dibuat untuk memasukkan selang silikon nantinya.
3.  Masukkan selang silikon ke dalam lubang botol 1 liter. Selang jangan sampai masuk terlalu dalam, cukup masuk 2-3 cm saja dari permukaan tutup botol. Selang keluaran dari botol 1 liter ini dimasukkan ke tutup botol 250 ml sampai kira-kira mencapai dasar dari botol 250 ml.
4  Masukkan selang silikon yang berbeda ke dalam tutup botol 250 ml namun jangan sampai ke dasar. cukup 2-3 cm saja yang masuk ke lubang.



5.         Rekatkan setiap selang yang masuk ke lubang menggunakan lem silikon. Pastikan tidak ada celah sekecil apapun di sekitar lubang untuk memastikan gas CO2 nantinya tidak bocor. Lihat skema di bawah ini…


Cara Membuat Larutan :

1. Masukkan semua bahan-bahan (gula, ragi, agar-agar dan backing powder) ke dalam botol 1 liter.
2. Isi botol 1 liter dengan 800 ml air panas tapi jangan terlalu panas (pokoknya sampai semua bahan di dalam botol bisa larut).
3. Aduk menggunakan batang kayu atau apapun agar semua bahan larut dan tercampur dengan sempurna.
4. Setelah larut, diamkan dulu menunggu air larutan menjadi hangat (kalau langsung ditutup dalam keadaan air masih panas botol akan menggembung karena tidak kuat menahan tekanan udara di dalam botol).
5. Tutup botol rapat-rapat menggunakan tutup botol yang belum dilubangi (dalam hal ini Anda perlu menyiapkan tutup botol utuh yang belum dilubangi untuk cadangan).
6. Diamkan larutan semalaman agar proses fermentasi berlangsung dengan optimal.
7. Sementara itu, isi setengah dari botol 250 ml dengan air biasa.

Setelah itu, pasang semua rangkaian termasuk memasang tutup botol yang sudah terpasang selang silikon (lihat skema gambar di atas). Pada tahapan ini seharusnya larutan Anda sudah bisa menghasilkan gas CO2. Check valve (penyearah arus) dipasang pada sambungan selang dari botol 1 liter ke botol 250 ml dan pada selang sambungan dari botol 250 ml ke diffuser. Saya tidak menyertakan diffuser ke daftar alat-alat di atas karena ini bersifat opsional namun sangat disarankan. Selain itu Anda juga bisa menggunakan buble counter sebagai pelengkap.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan :

1. Ketika akan mengganti larutan atau membuka botol, jangan putar tutupnya karena bisa merusak lem dan memicu kebocoran jadi putar saja botolnya.
2. Jika larutan Anda tidak menghasilkan gas CO2, simpan botol di tempat yang hangat untuk memicu proses fermentasi.
3. Pada beberapa kasus termasuk saya di awal-awal gas CO2 tidak bertahan lama yaitu hanya 4 hari. Itu bisa disebabkan dari komposisi yang belum pas sehingga Anda perlu bereksperimen sendiri untuk menemukan komposisi yang pas. Alternatif lain yaitu dengan menggoyang-goyangkan botol 1 liter agar memgeluarkan gas CO2 (ini cara paksa) yang juga saya lakukan pada waktu itu   .
4. Prinsip komposisi yang perlu Anda ketahui adalah semakin banyak gula yang digunakan maka larutan akan semakin awet dan terus menghasilkan gas CO2 TAPI konsekuensinya gas CO2 yang keluar akan semakin kecil. Prinsip kedua, semakin banyak ragi yang digunakan maka gas CO2 akan semakin besar tapi boros/tidak awet alias cepat habis.
5. Backing powder digunakan untuk menduplikasi proses fermentasi yang terjadi antara setiap partikel gula dan ragi.
6.  Bubuk agar-agar digunakan supaya proses fermentasi bisa berlangsung lama. Karena sekali Anda membuat/mencapurkan larutan antara gula dan ragi maka proses fermentasi akan terus terjadi sampai tidak ada lagi partikel gula yang dapat di fermentasi oleh ragi sehingga tidak lagi menghasilkan gas CO2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar